 |
| ruang selamat datang |
Assalamualaikum teman-teman. Sudah lama aku tidak menulis di
blog ini. Mudah-mudahan teman-teman dalam keadaan sehat walafiat yha aamiin
hihi.. Aku mau ngasih tau buat kalian yang suka jalan-jalan ke museum atau lagi
cari museum buat jadi observasi kuliah. museum ini ada di Banten. Pasti kalian
langsung berpikiran “Di Banten emang ada Museum ya?” tentu ada, letaknya ada di Rangkasbitung, Kabupaten
Lebak. Bernama Museum Multatuli
Sebelum aku kenalin Museum Multatuli, aku kenalin dulu ya
apa sih Multatuli itu? Yaps, pasti waktu pelajaran IPS dari SD –SMA
teman-teman sudah dikenalkan oleh guru sejarah, Multatuli yang artinya “Aku telah banyak menderita”juga,
merupakan nama samaran dari seorang Belanda yang bernama asli Eduard Douwes
Dekker, ia lahir 2 maret 1820 di Korsjespoortsteeg, Belanda. Mengapa multatuli
datang ke Lebak, Banten? Karena Multatuli sudah bekerja pada pemerintahan
Belanda, dan kedatangannya ke Lebak, Banten untuk menjadi asisten residen, ia
menjabat sebagai asisten residen selama 3 bulan (21 januari 1856-29 maret 1856)
setelah itu ia mengundurkan diri, karena dia tidak tahan dan kecewa terhadap
penindasan dan kekejamaan yang dilakukan oleh penguasa lokal maupun kolonial
terhadap rakyat Banten. Hal ini juga yang menjadi faktor terlahir karya sastra
“Max Havelaar” oleh Multatuli.
Museum multatuli diresmikan pada tanggal 11 februari 2018, lokasinya berada di Jl. Alun-Alun Timur No.8, Rangkasbitung Barat, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Museum Multatuli merupakan salah satu museum dengan tema spesifik yaitu tentang
seorang Multatuli (Eduard Douwes Dekker) yang diambil pada masa kolonailisme di
Lebak, Banten. Museum berdiri di atas bangunan bekas Kawedanan tahun 1930-an,
Museum Multatuli telah memberikan fungsi baru bangunan menjadi museum
anti-kolonialisme dengan tata pamer yang dirancang secara modern dengan
audiovisual yang lebih menarik dan juga interaktif kepada pengunjung museum.
Ada 2 museum multatuli di dunia Museum Multatuli di RangkasBitung, Banten dan
Museum Multatuli di Amsterdam, Belanda. Di museum ini terdapat 7 ruang yaitu :
ruang selamat datang teman-teman akan disambut dengan mozaik wajah multatuli
yang terbuat dari potongan akrilik kemudian ruang kolonialisme akan disuguhi
dengan konsep kedatangan belanda ke Nusantara terkhusus ke Banten dengan
replika audiovisualnya juga selanjutnya ruang tanam paksa teman-teman akan
disuguhi display yang menceritakan tanam paksa selanjutnya ruang multatuli
tentang kisah multatuli dan karyanya yaitu Max Havelaar selanjutnya ruang
banten tentang pergerakan di banten yang melawan penjajah selanjutnya terdapat ruang
lebak tentang sejarah lebak dan yang terakhir ruang rangkasbitung tentang
profil orang-orang yang memliki kisah di rangkasbitung. Diharapkan juga museum
ini lewat alur cerita yang dibangun dapat menjadi inspirasi bagi pengunjung
yang datang.
 |
| ruang kolonialisme |
Untuk jam operasional museum buka dari hari Selasa- Jumat 08.00-16.00
sedangkan untuk hari Sabtu-Minggu 09.00-16.00, museum libur dihari senin untuk maintenance
dan juga libur nasional museum tutup. Untuk tiket masuknya GRATIS.
Untuk pergi ke museum jangan cemas karena jauh karena yang
jauh bisa menjadi dekat. Teman-teman bisa naik CommuterLine (KRL)
dari stasiun Tanah Abang-Rangkasbitung setelah turun di stasiun paling akhir Rangkasbitung
teman-teman bisa naik angkot warna merah yang menuju Alun-alun Rangkasbitung dan
berhenti di Alun-alun tersebut. Bisa juga untuk teman-teman yang ingin lebih
sehat dan menghemat teman-teman jalan kaki, karena jarak dari stasiun Rangkasbitung
menuju museum sekitar 1km ya tidak terlalu jauh..
Semoga museum multatuli bisa menjadi referensi teman-teman
untuk berkunjung pada saat liburan tiba bisa dengan keluarga, sahabat
atau mungkin pacar jika memiliki hehe.
baca juga museummultatuli.id
baca juga museummultatuli.id
